Mengetahuihal itu, Usman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli ‘setengah’ air sumur Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum Muslimin. Dengan semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Usman pun akhirnya membeli ‘sisa’ air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 38.000
foto aang nuh, rasanya adem ya Perhatian!!! blog ini jarang saya update… untuk melihat artikel menarik lainnya kunjungi Mama Ajengan Aang Nuh atau nama lengkapnya KH. Abdullah Nuh merupakan salah satu putera ulama tersohor di Gentur, Cianjur bernama Syekh Ahmad Syatibi atau dikenal dengan sebutan Mama Gentur. Kedua tokoh ini sudah sangat masyhur di tatar kota santri karena luasnya ilmu dan keberkahan hidupnya dan keilmuannya didapatkan dari ulama Cianjur yaitu Syekh Soheh Bunikasih. Menurut artikel yang saya baca dari berbagai media menyebutkan bahwa Mama Gentur tidak diketahui waktu kelahirannya sedangkan beliau wafat pada tahun 1946 atau 1 tahun setelah Indonesia merdeka. Kiprah para ulama Indonesia dalam kemerdekaan tidak bisa dianggap remeh karena sebagian besar perjuangan dan pembentukan pemerintahan di negara kita bersumber dari ulama bahkan Presiden Soekarno dipercaya selalu menginjakan kak di Cianjur untuk meminta doa dan dukungan dari ulama Cianjur. Beliau menikah dengan istri solehah dan dikaruniai putera-puteri yang soleh terutama Aang Nuh dan Aang Baden yang namanya selalu bertengger di tanah Pasundan. Mengenai hiruk pikuknya kehidupan Aang Nuh saya sampai saat ini belum menemukan informasi yang pasti berhubung belum pernah menemui putera-putera beliau yang masih hidup. Yang jelas, saat haul tiba puluhan hingga ratusan ribu manusia berkumpul silih berganti untuk mendoakan beliau di komplek makam Mama Gentur karena di komplek tersebut tempat dimakamkannya Aang Nuh, Mama Gentur, Aang Baden dan sejumlah tokoh lainnya serta jajaran makam penduduk zaman baheula. Yang datang ke acara haul bukan hanya dari Cianjur saja melainkan dari daerah lain seperti Bandung, Bogor, Garut dan Tasik. Mengenai cerita keanehannya yang saya dapatkan dari mamang saya sendiri beliau juga suka hadir di majelis Aang Nuh saat beliau masih ada sungguh menarik untuk disimak, akan tetapi untuk memaparkan dalam artikel ini saya tidak bisa ulas karena untuk menjaga privasi. Sedangkan cerita turun temurun yang terkenal adalah menaiki puncak tugu Monas, ditembak tentara Jepang tiba-tiba ada dirumahnya, pedagang yang ditempeleng tiba-tiba menjadi orang kaya dan segudang karomah lainnya. Bagi saya hal tersebut tidak perlu dibahas lebih lanjut karena untuk membahasnya hanya bisa dilakukan oleh ahlinya, akan tetapi yang patut dijadikan pedoman bagi masyarakat Cianjur khususnya adalah mengingat dan mengaplikasikan syareat islam dalam kehidupan sehari-hari supaya hidup menjadi selamat dunia akhirat. Amalan Aang Nuh Mengenai amalan apa yang biasa dilakukan oleh beliau tentu harus diperhatikan dengan seksama, intinya apapun dalam kehidupan ini jangan lupa untuk tetap bertaqwa dan taqorub kepada Alloh. Ada sebagian ulama menyebut bahwa ulama ini selalu memperbanyak sholawat kepada nabi disamping menjalankan kewajibannya sebagai muslim. Sudah tidak perlu dijelaskan lagi tentang sholawat karena amalan ini sudah ada perintahnya dari Alquran, Rasulullah dan anjuran para alim ulama karena sholawat sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah dan segudang keberkahan bagi pembacanya serta menjadikan syafaat bagi pembacanya pula. Aang Nuh, Syekh Abdul Jalil Dukuh dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Beberapa sumber menyebutkan bahwa Aang Nuh merupakan keturunan Ulama Besar bernama Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya. Syekh Abdul Muhyi adalah putera dari Al Alim Al Alamah Syekh Abdul Jalil yang berada di Kampung Adat Dukuh. Kedua tokoh ini juga menjadi sentral para peziarah di tatar Sunda. Kata Mutiaran Aang Nuh Sebagai ulama yang masyhur, ada salah satu kata mutiara yang saya dapatkan dari laman facebook dan kata mutiara ini sejatinya sebagai pengingat bagi kita semua. Ceramah tèh euy, Ulah ngan sakadar bisa TARIK SORA nepika NGAHIUNG kana puhu ceuli. Tapi kudu bisa TARIK RASA nepika NGAHIANG kana yahu tajali.” Artinya Ceramah itu jangan hanya bisa teriak sampai berdengung telinga orang yg mendengarnya, tetapi harus bisa sampai tembus kedalam kalbu,mengajak orang untuk mengenal Allah tajali HU marifat Diterbitkan oleh Dadan Rusdan Gitu aja cukup !!! Lihat semua pos dari Dadan Rusdan HubunganHamba Dengan Sang Maha Pencipta J. B. Kristano, Bre Redana, Nirwan A. Arsuka Kompas Ved Mehta Seruan-seruan Islam Hassan Hanafi Deliar Noer Anda Bertanya Islam Menjawab Horoskop Jawa Dr. Purwadi Media Abadi Alam Jin Daar An-Naba Agar Setan Tak Berkutik - Mengenal Lebih Dalam Tipu Daya Setan & Jurus Ampuh Untuk Melumpuhkannya Kisah Nabi Nuh AS patut diteladani oleh setiap muslim. Nabi Nuh AS termasuk dalam Nabi yang mendapatkan gelar ulul azmi. Ulul Azmi berarti gelar spesial yang diberikan kepada beberapa Nabi dan Rasul yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa. Nabi Nuh AS menjadi Nabi pertama yang mendapatkan wahyu dan diwajibkan menyampaikan kepada para umatnya. Dalam kisah Nabi Nuh singkat, Nabi Nuh AS diperintahkan untuk membuat bahtera yang besar dan mengajak kaumnya untuk naik agar selamat. Meski terdapat banyak penolakan dan hinaan, Nabi Nuh AS tetap konsisten dalam berdakwah. Sebagai muslim, perlunya bagi kita untuk mengenal kisah Nabi Nuh, para Nabi dan Rasul lainnya agar dapat diteladani. Terutama bagi anak-anak yang masih belajar untuk mengenal Nabi sebagai sejarah dari perjuangan Islam. Lalu seperti apa Kisah teladan Nabi Nuh lengkap dari lahir sampai wafat? Inilah kisah Nabi Nuh AS singkat yang bisa diceritakan kepada sang anak. Kisah Nabi Nuh SingkatKisah Nabi Nuh ASKisah Nabi Nuh Berdakwah ke Bani RasibYuk, Subscribe Sekarang Juga!Kisah Nabi Nuh dan BahteranyaKisah Nabi Nuh dan AnaknyaHikmah dari Kisah Nabi Nuh1. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT2. Senantiasa bersabar terhadap ujian3. Selamatnya seseorang bukan karena keturunanRelated posts Kisah Nabi Nuh Singkat Kisah Nabi Nuh AS Sumber Cerita tentang Kisah Nabi Nuh AS bermula ketika Allah SWT menciptakan Nabi Nuh bin Lamik bin Mutausyalak bin Akhnuj. Perolehan nama Nuh dari bahasa Syria yang artinya adalah bersyukur. Selain menjadi Nabi dan Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi, Nabi Nuh juga mendapat gelar sebagai abdussyakur. Gelar tersebut sesuai dengan surat Al-Isra ayat 3, “[Yaitu] anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba [Allah] yang banyak bersyukur,” bunyi terjemahan surat Al-Isra ayat 3. Kisah Nabi Nuh Berdakwah ke Bani Rasib Sumber Nuh AS diutus oleh Allah SWT untuk menyerukan tauhid kepada Bani Rasib yang telah tersesat dalam kemusyrikan. Bani Rasib merupakan penduduk kota Al-Karak, sebelah timur Laut Mati, ada juga ulama yang mengatakan mereka tinggal di daerah Palestina. Kemusyrikan yang dilakukan oleh Bani Rasib yaitu dengan menyembah 5 patung berhala. Patung tersebut memiliki nama Wadd, Suwa, Yagus, Ya’uq, dan Nasr yang merupakan murid dari Nabi Idris sebelumnya. Beliau berdakwah selama 950 tahun lamanya agar Bani Rasib mau menyembah Tuhan yang Maha Esa yaitu Allah SWT. Akan tetapi, seruan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Bani Rasib. Tak sedikit dari para pembesar Bani Rasib menghasut penduduknya dengan berkata Nabi Nuh AS adalah pendusta dan sesat. Meski banyak penolakan dan hinaan dari kaumnya, Nabi Nuh AS tidak menyerah untuk berdakwah. Bani Rasib juga tidak menganggap Nuh AS sebagai utusan Allah SWT dan seorang rasul. Menurut riwayatnya, jumlah pengikut Nabi Nuh S tidak lebih dari 80 orang. Para pengikut Nabi Nuh AS terdiri dari orang-orang miskin dan lemah. Pembicaraan mereka Allah SWT abadikan dalam Kitab Suci Al-Quran surat Hud ayat 32 yang berbunyi, Yuk, Subscribe Sekarang Juga! “Mereka berkata “Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar’.” Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera atau kapal sangat besar untuk menghindarkan Nabi Nuh AS dan orang-orang Bani Rasib dari bencana hebat. Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya Sumber Allah SWT memerintahkan Nuh AS membuat bahtera atau kapal sangat besar untuk mengangkut orang-orang yang mau beriman dan sepasang hewan. Ketika Nabi Nuh AS dan para pengikutnya membuat kapal, Bani Rasib yang kafir mulai mencemooh apa yang mereka lakukan. Nabi Nuh berkata kepada mereka yang mencemoohnya, “Jika sekarang kalian mengejekku dan orang-orang yang bersamaku, sebentar lagi kami akan mengejek kalian karena aku tahu siksaan dan kebinasaan yang bakal menimpa kalian sehingga kalian tahu siapa yang akan ditimpa siksaan yang menghinakan di dunia seperti siksaan yang kekal akan menimpa di akhirat.” Usai bahtera dibuat, Nuh AS dan para pengikutnya menyiapkan perbekalan. Nabi Nuh berkata kepada pengikutnya untuk menaiki kapal sambil menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh. Allah berfirman, “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan air yang tercurah. Kami jadikan bumi memancarkan beberapa mata air, lalu bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.” Hujan pun turun selama empat puluh hari empat puluh malam lamanya yang membuat bencana banjir besar melanda kota-kota dan desa. Hari itu, tidak ada tempat berlindung dari banjir yang amat dahsyat, selain bahtera Nabi Nuh AS yang terisi penuh orang beriman dan makhluk lainnya berpasang-pasangan yang diselamatkan Nabi Nuh atas perintah Allah SWT. Kisah Nabi Nuh dan Anaknya Sumber Kan’an merupakan anak Nabi Nuh AS yang tertua yang durhaka kepada ayahnya sendiri. Ketika Nabi Nuh AS berdakwah, Kan’an berpura-pura menjadi orang yang beriman. Saat bencana air bah datang, Kan’an yang munafik tersebut tidak ingin ikut ke dalam bahtera kapal walaupun Nuh AS, ayahnya memintanya. Naas, ketika terjadi peristiwa banjir dahsyat tersebut Kan’an, anak Nabi Nuh AS tidak mau menaiki bahtera dan mencari perlindungan dari air bah. Dalam buku 25 Kisah Nabi & Rasul karya Aan Wulandari, Nabi Nuh memanggil anaknya, “wahai anakku naiklah ke kapal bersama kami. Janganlah kamu bersama-sama orang yang kafir.” Kan’an menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari bah.” Nabi Nuh lantas menjawab, “tidak ada yang melindungi dari azab Allah pada hari ini selain Allah Yang Maha Penyayang”. “Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk yang ditenggelamkan,” QS Hud42-43 Karena sikap keras kepala anaknya, Kan’an pun tenggelam bersama Bani rasib yang zalim. Hikmah dari Kisah Nabi Nuh Dari kisah Nabi Nuh singkat di atas, kita dapat mengambil hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik dari Nabi Nuh AS. 1. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT Sebagai muslim, kita perlu untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Keimanan yang lemah akan mengakibatkan kurangnya rasa bersyukur kita terhadap apa yang Allah berikan. Sehingga kita akan sulit untuk beribadah kepada Allah SWT sebagaimana menjadi tujuan dari penciptaan manusia. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT surat Ad-Dzariyat ayat 56 yaitu, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. Kita bisa meningkatkan keimanan dengan memahami dan meneladani dari kisah para nabi termasuk kisah Nabi Nuh. 2. Senantiasa bersabar terhadap ujian Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang lemah ketika berhadapan dengan ujian dan cobaan. Namun, Allah SWT berjanji akan memberikan pahala yang lebih kepada mereka yang mau bersabar. Oleh sebab itu, kita mesti bersabar terhadap ujian yang ada karena Allah SWT hanya akan membebani seseorang berdasarkan kemampuannya. Sama halnya ketika Nabi Nuh AS yang berdakwah selama 950 tahun namun tetap bersabar untuk menghadapi kaumnya. 3. Selamatnya seseorang bukan karena keturunan Kisah Nabi Nuh meski singkat menjelaskan bahwa selamatnya seseorang tidak disebabkan karena faktor keturunan. Meski Kan’an adalah anak Nabi Nuh AS semulia apapun keturunannya jika dirinya sendiri tidak memutuskan untuk beriman maka tetap tidak akan selamat. Karena di hari akhirat kelak, Allah SWT akan mengadili seluruh makhluk-Nya berdasarkan amalannya masing-masing. Itulah Kisah Nabi Nuh singkat dan lengkap dari lahir sampai wafat yang dapat disampaikan. Semoga kita semua dapat meneladani keteguhan iman dan kesabaran Nabi Nuh AS dan kisah teladan nabi-nabi lainnya. Sebarkan ulasan berikut kepada orang-orang terdekat yang membutuhkannya. Bagi Anda yang ingin berbisnis online tanpa modal, langsung dari HP bisa bergabung ke Evermos. Related posts
Beliauadalah seorang pencetus jalan sindangsari dan pencetus Gang Hasan kota cimahi yang pada dahulu kala nama wilayah tersebut terkenal dengan nama cijerah, maka sampai saat ini nama tersebut diabadikan dengan julukan beliau dan nama jalan tersebut yakni Jalan sindangsari kota cimahi PARA GURUNYA : 1. K.H.Muhammad Showi ( Mama Ujung
Last Updated 2021-01-02T051948Z Share Kata Mama adalah merupakan istilah Bahasa Sunda yang berasal dari kata Rama artinya Bapak. Di kalangan masyarakat Jawa Barat, kata Mama ini biasanya disematkan kepada Ajengan atau Kyai yang ilmunya tinggi, sehingga sebutannya menjadi Mama Ajengan atau Mama Kyai. Sementara Gentur adalah sebuah Desa yang ada di Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat. Dari pihak Ibu 1. Nabi Muhammad Saw 2. Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro 3. Sayidina Husein As 4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin Ra 5. Muhammad Al Baqir 6. Ja’far Ashodiq 7. Ali AI’Aridhi 8. Muhammad Albasyari 10. Ahmad Al Muhajir 11. Ubaidillah 12. Uluwi 13. Ali Kholi’i Qosim 14. Muhammmad Shohibul Murobath 15.Uluwi 16. Abdul Malik 17. Abdullah Khona 18. Imam Ahmad Syah Akbar Kandi Gisik Karjo Tuban Makdhum 22 Muhammad Ainul Yaqin 23. Sunan Giri Laya 24. Wira Candera 25. Kentol Sumbirana 26. Rd. Ajeng Tanganziah 27. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan 28. Syekh Abdullah 29. Syekh Tubagus Nidhor 30. Syekh Abdul Qodir Cihaneut 31. Syekh Muhammad Said 32. Syekh Ahmad Syathiby 33. Mama Aang Nuh Gentur Dari ayah 1. Nabi Adam As 2. Nabi Syis As 3. Anwar Nur cahya 4. Sangyang Nurasa 5. Sangyang Wenang 6. Sangyang Tunggal 7. Sangyang Manikmaya 8. Brahma 9. Bramasada 10. Bramasatapa 11. Parikenan 12. Manumayasa 13. Sekutrem 14. Sakri 15. Palasara 16. Abiyasa 17. Pandu Dewanata 18. Arjuna 19. Abimanyu 20. Parikesit 21. Yudayana 22. Yudayaka 23. Jaya Amijaya 24. Kendrayana 25. Sumawicitra 26. Citrasoma 27. Pancadriya 28. Prabu Suwela 29. Sri Mahapunggung 30. Resi Kandihawan 31. Resi Gentayu 32. Lembu Amiluhur 33. Panji Asmarabangun 34. Rawisrengga 35. Prabu Lelea maha raja adi mulya 36. Prabu Ciung Wanara 37. Sri Ratu Dewi Purbasari 38. Prabu Lingga Hyang 39. Prabu Lingga Wesi 40. Prabu Susuk Tunggal 41. Prabu Banyak Larang 42. Prabu Banyak Wangi/Munding sari I 43. a Prabu Mundingkawati/Prabu Lingga Buana/Munding wangi Raja yang tewas di Bubat b Prabu boros ngora/Buni sora suradipati/Prabu Kuda lelean berputra Ki Gedeng Kasmaya44. Prabu Wastu Kencana/Prabu Niskala wastu kancana/Prabu Siliwangi I 45. Prabu Anggalarang/Prabu Dewata Niskala/ Jaka Suruh Raja Galuh/Kawali 46. Prabu Siliwangi II/Prabu Jaya dewata/Raden Pamanah rasa/Sri Baduga Maha Raja 47. Ratu Galuh 48. Ratu Puhun 49. Kuda Lanjar 50. Mudik Cikawung Ading 51. Entol Penengah 52. Sembah Lebe Warto Kusumah 53. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan 54. Syekh Abdullah 55. Syekh Tubagus Nidhor 56. Syekh Abdul Qodir Cihaneut 57. Syekh Muhammad Said 58. Syekh Ahmad Syathiby 59. Mama Aang Nuh GenturPARA GURUNYA 1. Ayahnya sendiri yakni Mama Ajengan Kaler Syathiby 2. Uaknya yakni Mama Ajengan Kidul Muhammad Qurthuby 3. Mama Cijerah Muhammad Syafi`iTEMAN SEPERJUANGANNYA DI PONDOK PESANTREN CIJERAH 1. Mama Sindang Sari bin Showi 2. Mama Badaraksa bin Al-Mustawi 3. Mama Gelar Shommad 4. Mama Obay karawang 5. Mama Syarifuddin Ponpes Fathul Huda cipaku Samarang garut 6. Presiden RI pertama 7. KARAMAH NYA di waktu beliau berziarah ke makam Habib Husen bin Abu bakar Al-Aydrus di Luar Batang, daerah Pasar Ikan, Jakarta, beliau langsung bertemu secara jaga yaqozhoh dengan Habib Husen bin Abu bakar Al-Aydrus dan di sambut baik sambil keluar dari dalam kuburnya, kemudian ditalqin dan di baiat langsung oleh Habib Husen bin Abu bakar Al-Aydrus pemilik makam keramat luar batang. Masya Allah.. itu semua adalah kekuasaan Allah KARAMAH NYA Naik di atas monas dan ditembaki oleh jepang, tahu-tahu berada di rumahnya. Masuk kedalam drum di tembaki oleh belanda, tahu-tahu berada di rumahnya Orang yang sedang melamun ditempelengnya, kemudian di suruh jualan peuyeum ubi kemudian orang tersebut mendadak diatas kolam air, sewaktu masjid penuh dan banyak lagi Karamah yang
AgendaHalal bi Halal DPC PKS Tambun Selatan digelar pada Ahad pagi (12/06) di area Musium Gedung Juang, Jln. Sultan Hasanudin No. 39, Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Acara yang di mulai pada pukul 06.00 wib di awali dengan Senam Nusantara bersama 800 orang lebih kader dan simpatisan partai berlogo orens tersebut. Usai senam
Entri yang Diunggulkan Cerita Syekh Kholil Bangkalan Madura dan Ketiga Santrinya Syaichona Kholil dan Ketiga santrinya Al-Kisah , Mbah Kholil Bangkalan Madura memanggil tiga santrinya, Mbah Manab kelak menjadi pendiri Lirboyo dan dua orang santri lainnya. "Anu Cung, tolong sampean carikan air susu di laut." Saling pandang sejenak, ketiganya menjawab kompak, "Enggih, Kiai..." Setelah pamitan mereka langsung berangkat. Dengan bekal keyakinan bahwa dawuh guru walaupun kelihatan mustahil tetap harus dilaksanakan. Selama tiga hari tiga malam mencari di lautan, ternyata hasilnya nihil. Di tengah keputusasaan ketiganya bermusyawarah. "Bagaimana ini?" "Lha iya, kalau kita jawab tidak ada berarti kan sama saja mengatakan guru kita tidak tahu, bodoh?" "Seperti beli rokok di toko bangunan," jawab lainnya. "Wah gini saja, bagaimana kalau kita jawab 'Kami belum menemukan, Kiai,'" kata yang ketiga. Yang akhirnya jawaban ini disetujui dua orang temannya. Lalu ketiganya sowan kembali ke Mbah Kholi Sejarah Dan Karomah MAMA AANG NUH GENTUR CIANJOER Sejarah & Karomah MAMA AANG NUH GENTUR CIANJOER ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﻦْ ﻭَﺭَّﺥَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﻓَﻜَﺄَ ﻧَّﻤَﺎ ﺍَﺣْﻴَﺎﻩُ ﻭَﻣَﻦْ ﺯَﺍﺭَ ﻋَﺎﻟِﻤًﺎ ﻓَﻜَﺄَ ﻧَّﻤَﺎ ﺯَﺍﺭَﻧِﻰ ﻭَﻣَﻦْ ﺯَﺍﺭَﻧِﻰ ﺑَﻌْﺪَ ﻭَﻓَﺎﺗِﻰ ﻭَﺟَﺒَﺖْ ﻟَﻪُ ﺷَﻔَﺎﻋَﺘِﻰ . ﺭﻭﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺗﺮﻣﺬﻯ “Barang siapa membuat tarekh Biografi seorang muslim, maka sama dengan menghidupkannya. Dan barang siapa ziarah kepada seorang Alim, maka sama dengan ziarah kepadaku Nabi SAW. Dan barang siapa berziarah kepadaku setelah aku wafat, maka wajib baginya mendapat syafatku di Hari Qiyamat. HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Mama Aang Nuh Gentur - cianjur adalah salah satu sosok ulama tanah pasundan yang al-alim al-alamah jumeneng dina pertengahan kurun ka tilu 14 H Teu ka uningakeun taun kelahirannana. tapi anu jelas anjeuna masih keturunan wali agung syehAbdul muhyi pamijahan. Ari nasabna nyaeta Silsilah dari Ibu 1. Nabi Muhammad Saw 2. Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro’ 3. Sayidina Husein As. 4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin Ra. 5. Muhammad Al Baqir 6. Ja'far Ashodiq 7. Ali AI'Aridhi 8. Muhammad Albasyari 10. Ahmad Al Muhajir 11. Ubaidillah 12. 'Uluwi 13. Ali Kholi'i Qosim 14. Muhammmad Shohibul Murobath 15.Uluwi 16. Abdul Malik 17. Abdullah Khona 18. Imam Ahmad Syah Akbar Kandi Gisik Karjo Tuban Makdhum 22 Muhammad Ainul Yaqin 23. Sunan Giri Laya 24. Wira Candera 25. Kentol Sumbirana 26. Rd. Ajeng Tanganziah 27. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan 28. Sembah Dalem Bojong 29. Syekh Nur Katim 30. Syekh Nur Hajid 31. Syekh Abdul Qodir Cihaneut 32. Syekh Muhammad Said 33. Syekh Ahmad Syatibi Gentur Mama Ajengan Kaler 34. Mama Abdul Haqq Nuh Gentur Silsilah dari Bapak 1. Nabi Adam As. 2. Nabi Syis As. 3. Anwar Nur cahya 4. Sangyang Nurasa 5. Sangyang Wenang 6. Sangyang Tunggal 7. Sangyang Manikmaya 8. Brahma 9. Bramasada 10. Bramasatapa 11. Parikenan 12. Manumayasa 13. Sekutrem 14. Sakri 15. Palasara 16. Abiyasa 17. Pandu Dewanata 18. Arjuna 19. Abimanyu 20. Parikesit 21. Yudayana 22. Yudayaka 23. Jaya Amijaya 24. Kendrayana 25. Sumawicitra 26. Citrasoma 27. Pancadriya 28. Prabu Suwela 29. Sri Mahapunggung 30. Resi Kandihawan 31. Resi Gentayu 32. Lembu Amiluhur 33. Panji Asmarabangun 34. Rawisrengga 35. Prabu Lelea maha raja adi mulya 36. Prabu Ciung Wanara 37. Sri Ratu Dewi Purbasari 38. Prabu Lingga Hyang 39. Prabu Lingga Wesi 40. Prabu Susuk Tunggal 41. Prabu Banyak Larang 42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I 43. a Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana / Munding wangi Raja yang tewas di Bubat b Prabu boros ngora / Buni sora suradipati / Prabu Kuda lelean berputra Ki Gedeng Kasmaya 44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana / Prabu Siliwangi I 45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala / Jaka Suruh Raja Galuh / Kawali 46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata/ Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja 47. Ratu Galuh 48. Ratu Puhun 49. Kuda Lanjar 50. Mudik Cikawung Ading 51. Entol Penengah 52. Sembah Lebe Warto Kusumah 53. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan 54. Sembah Dalem Bojong 55. Syekh Nur Katim 56. Syekh Nur Hajid 57. Syekh Abdul Qodir Cihaneut 58. Syekh Muhammad Said 59. Syekh Ahmad Syatibi Gentur Mama Ajengan Kaler 60. Mama Abdul Haqq Nuh Gentur Galeri Foto PARA GURUNYA 1. Ayahnya sendiri yakni Mama Ajengan Kaler Syathiby 2. Uaknya yakni Mama Ajengan Kidul Muhammad Qurthuby 3. Mama Cijerah Muhammad Syafi`i TEMAN SEPERJUANGANNYA DI PONDOK PESANTREN CIJERAH 1. Mama Sindang Sari bin Showi 2. Mama Badaraksa bin Al-Mustawi 3. Mama Gelar Shommad 4. Mama Obay karawang 5. Mama Syarifuddin Ponpes Fathul Huda cipaku Samarang garut 6. Hatta Presiden RI pertama 7. Dll. AWAL KARAMAH NYA di waktu beliau berziarah ke makam Habib Husen bin Abu bakar Al-Aydrus di Luar Batang, daerah Pasar Ikan, Jakarta, beliau langsung bertemu secara jaga yaqozhoh denganHabib Husen bin Abu bakar Al-Aydrus dan di sambut baik sambil keluar dari dalam kuburnya....kemudian ditalqin dan di baiat langsung oleh Habib Husen bin Abu bakar Al-Aydrus pemilik makam keramat luar batang....Masya Allah....itu semua adalah kekuasaan Allah Swt. SEBAGIAN KARAMAH NYA - naik di atas monas dan ditembaki oleh jepang tahu-tahu berada di rumahnya - masuk kedalam drum di tembaki oleh blanda tahu-tahu berada di rumahnya - orang yang sedang melamun ditempelengnya kemudian di suruh jualan peuyeum ubi kemudian orang tersebut mendadak kaya dan banyak lagi Karamah yang lainnya yang belum Admin. tulis..... Beliau wafat pada tahun 1990 M. semoga beliau dirahmati Allah...Aaaaaamiiiin. Popular posts from this blog Silsilah Aang Nuh Gentur dan Sejarah Singkat Islam Training Pada kesempatan ini akan membahas sejarah singkat dari Saikhuna Syekh Aang Nuh Gentur Cianjur. Dibehas juga silsilah beliau hingga Syekh Abd Muhyi Pamijahan Tasikmalaya, dan juga mutiara kata hikmah beliau. Kami dapatkan sumbernya dari teman di facebook yang mengshare informai yang sangat jarang ini, semoga bermanfaat bagi anda sekalian. Foto Aang Nuh Gentur Cianjur Mutiara Hikmah Syeikh Aang Nuh Gentur Cianjur berkata "Ceramah tèh euy, Ulah ngan sakadar bisa TARIK SORA nepika NGAHIUNG kana puhu ceuli. Tapi kudu bisa TARIK RASA nepika NGAHIANG kana yahu tajali." Artinya Ceramah itu jangan hanya bisa teriak sampai berdengung telinga orang yg mendengarnya, tetapi harus bisa sampai tembus kedalam kalbu,mengajak orang untuk mengenal Allah tajali HU marifat inilah Riwayat Waliyullah dari Cianjur, bernama lengkapSyeikh Abdul Haq Nuh Gentur. Beliau turunan ke 34 dari Rasulullah SAW, Tahun 1990 beliau wafat pulang ke rahmatullah Cerita Syekh Kholil Bangkalan Madura dan Ketiga Santrinya Syaichona Kholil dan Ketiga santrinya Al-Kisah , Mbah Kholil Bangkalan Madura memanggil tiga santrinya, Mbah Manab kelak menjadi pendiri Lirboyo dan dua orang santri lainnya. "Anu Cung, tolong sampean carikan air susu di laut." Saling pandang sejenak, ketiganya menjawab kompak, "Enggih, Kiai..." Setelah pamitan mereka langsung berangkat. Dengan bekal keyakinan bahwa dawuh guru walaupun kelihatan mustahil tetap harus dilaksanakan. Selama tiga hari tiga malam mencari di lautan, ternyata hasilnya nihil. Di tengah keputusasaan ketiganya bermusyawarah. "Bagaimana ini?" "Lha iya, kalau kita jawab tidak ada berarti kan sama saja mengatakan guru kita tidak tahu, bodoh?" "Seperti beli rokok di toko bangunan," jawab lainnya. "Wah gini saja, bagaimana kalau kita jawab 'Kami belum menemukan, Kiai,'" kata yang ketiga. Yang akhirnya jawaban ini disetujui dua orang temannya. Lalu ketiganya sowan kembali ke Mbah Kholi
WakilKetua DPRD Kabupaten Bekasi Mohamad Nuh mengatakan bahwa muatan Permenaker sebaiknya mempermudah pekerja, bukan mempersulit pekerja dalam mengambil dana Jaminan Hari Tua (JHT), karena itu merupakan hak pekerja. "Muatan Permenaker sebaiknya mempermudah bukan mempersulit pekerja, apalagi JHT adalah hak pekerja," Banyak yang bertanya tanya, apakah NU itu semacam ormas semangka ? Luar hijau tapi dalamnya merah. Analogi ini mengacu pada kedekatan kaum nasionalis dengan nahdliyin sejak dulu.. Kita tentu mengingat awal awal orde reformasi, Gus Dur sendiri menitipkan keponakannya untuk ditaruh di PDI P. Selain itu konsistensi NU dalam menyikapi masalah kebangsaan dari bingkai pluralisme, menjadi benteng terhadap gerusan ide ide sectarian dan negara Islam. Tentu kita harus menarik garis merah sejarah bagaimana nasionalisme melalui Sukarno bisa bertautan dengan tahun 1930an, tulisan tulisan Sukarno tentang kebangsaan, sudah dibaca dan dikagumi di kalangan pesantren.. Khususnya tulisan Sukarno “ Mencapai Indonesia merdeka “ yang memberikan obor semangat nasionalisme pada para santri. Sehingga walau tidak ada bukti kedekatan fisik antara Sukarno dan NU, namun dalam tingkat ide, pemikiran Sukarno bukan sesuatu yang asing bagi NU. Ini menjelaskan artikel “ Riwayat singkat Nahdlatul Ulama “ dalam Majalah Gema Muslimin – yang dimuat Feb 1945 – menulis bahwa para santri di Tebu Ireng tahun 1930an sudah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap hari kamis, setelah mata pelajaran muktamar NU ke 25 di Surabaya tahun 1940, NU justru melihat Sukarno – yang saat itu dalam pembuangan – menjadi calon pemimpin Indonesia yang mumpuni jika Indonesia merdeka kelak. Saat itu dibuat semacam konvensi Presiden masa sekarang, yang dipimpin oleh KH Mahfud Siddiq. Mereka berkumpul memilih nama nama calon pemimpin yang muncul dari tokoh tokoh pergerakan Islam atau kebanggasaan. Dari 11 ulama senior dalam pemilihan konvensi itu, 10 memilih Sukarno dan 1 memilih mengapa justru Sukarno yang sekular yang terpilih, bukan Hatta yang dari permukaan tampak lebih Islami. Ada beberapa persamaan Sukarno dan NU. Sama sama Jawa Timur dan sama sama mencintai kebudayaan lokal, sehingga agama dan budaya bisa menjadi satu, menjadi Islam. Namun lebih dari itu, sejak lama NU mengamati tulisan tulisan Sukarno, dan khusus pada tulisan Nasionalisme, Islam dan Marxisme . Mereka terpukau bahwa Sukarno menawarkan titik temu antara nasionalisme dan Islam. Ini menunjukan kesamaan pola pikir, NU mempunyai metodologi yang nyaris sama. Gemar menyatukan dua hal yang tampaknya memiliki peran penting dengan menggabungkan kekuatan nasionalis dan Islam dalam satu badan. Sukarno dan KH Hasyim Asya’ri diangkat Jepang menjadi pembesar di Jawa Hokokai, sebuah organisasi bentukan Jepang untuk memobilisasi pengabdian rakyat Hal mana pada jaman Belanda, kaum Nasionalis dan Islam selalu berdiri sendiri sendiri. Walau Jepang sendiri tidak melihat bahwa Sukarno akan menjadi peran penghubung antara kelompok Islam dengan Jepang. Sehingga Jepang justru mendatangkan orang Jepang muslim, Haji Abdul Muniam Inada dan Haji Muhammad Saleh Suzuki untuk mendekati golongan Jawa Hokokai, KH Hasyim Asya’ri, yang juga sebagai ketua Masyumi bentukan Jepang juga, banyak melihat bagaimana Sukarno secara pragmatis melakukan negoisasi dengan Jepang, Ketika 15 Agustus 1944, Soekarno berhasil membujuk Jepang untuk mengijinkannya membentuk Barisan Pelopor, sebuah organisasi nasionalis yang menggerakan para massa rakyat. Maka KH Hasyim Asya’ari juga meminta diijinkan membentuk barisan bersenjata sendir, yang diresmikan tgl 4 Desember 1944. Barisan massa Islam ini dinamakan Hisbullah yang artinya Barisan Tentara temu Sukarno dan NU terbentuk lebih intens saat rapat rapat BUPKI. Badan yang beranggotakan 62 orang itu, 15 diantaranya merupakan wakil golongan Islam, termasuk wakil NU KH. Masykur dan KH Wahid Hasyim. Dari mereka, Sukarno mengenal pesantren lebih dekat, karena mereka menunjukan simpati yang besar terhadap nasionalisme berdasarkan kerakyatan. Ini cocok dengan paham Sukarno yang nasionalis dan sidang BPUPKI berikutnya terjadi perdebatan keras antara kelompok islam dan nasionalis sekuler. Sejak pidato Soepomo tgl 31 Mei 1945, Hatta sudah meminta agar agama dipisahkan dengan negara. Walau Soepomo menyinggung yang dimaksud negara dan agama bersatu padu, alasannya Islam itu sebuah sistem agama, sosial, politik yang bersanadar atas Al Qur’an sebagai sumber dari segala susunan hidup perdebatan itu, Sukarno menganjurkan kelompok yang mendukung negara Islam agar menjunjung agama Islam melalui permusyawaratan atau parlemen. Dengan kata lain, Islam tidak boleh diistimewakan dilembagakan tapi diperjuangkan melalui parlemen DPR . Bila sebagian besar mereka beragama Islam, maka Undang undang yang dihasilkan merupakan undang undang yang sesuai dengan Islam. Apa yang diucapkan Sukarno kelak dikenal dengan hari lahirnya rumusan Pancasila sebagai dasar negara, dikhawatirkan menimbulkan pertikaian seru, sehingga Sukarno mengambil inisiatif kompromi pada sidang tgl 22 Juni 1945. Dari 38 orang anggota BUPKI yang berkumpul pada hari itu sepakat membentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang. 4 dari golongan Islam Wahid Hasyim, Agus Salim, Abi Kusno, Abdul Kahar Moedzakir , dan 5 dari golongan nasionalis Sukarno, Hatta, AA Maramis, Achmad Subardjo dan M Yamin . Hasilnya mereka menghasilkan kesepakatan bersama yang dikenal dengan Piagam Jakarta . Dalam Piagam Jakarta, terdapat rumusan prinsip Ketuhanan ditambahkan dengan kata “ dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya “.Tanggal 17 Agustus sore, Hatta menerima kunjungan perwira AL Jepang yang menyampaikan keberatan penduduk Indonesia Timur yang mayoritas beragama Kristen, tentang pencantuman Piagam Jakarta dalam mukadimah UUD. Jika tidak diubah , mereka lebih suka berdiri diluar republik. Keesokan harinya tgl 18 Agustus, Hatta memanggil 4 anggota PPKI yang dianggap mewakili Islam. Ki bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, Teuku Hassan dan KH Wahid Hasyim. Semua sepakat demi menjaga keutuhan negeri yang baru berdiri ini. Sebagai gantinya KH Wahid Hasyim mengusulkan rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menggarisbawahi keesaan Tuhan tauhid yang tidak terdapat pada agama lain. Dengan demikian Indonesia tidak menjadi negara Islam tapi menjadi negara pada kenyataan sejarah, maka NU tidak pernah kuatir dengan sistem kenegaraan yang lebih mengedepankan kebangsaan daripada sectarian berbasis agama. Dari kacamata NU, perdebatan itu mudah dipahami. Karena sejarah NU sendiri pada Muktamar ke 11 di Bandjarmasin, 9 Juni 1935. Pada saat itu NU telah memberikan status hukum negara Islam sebuah pengakuan terhadap negara Hindia Belanda yang saat itu masih dikuasai penjajah Belanda, Dengan logika ini, maka mempertahankan kemerdekaan dengan kesatuan persatuan, kedamaian, kerukunan menjadi sangat penting bagi NU, ketimbang bercita cita mendirikan Khilafah Islamiyah. Dalam muktamar itu muncul pertanyaan, “ Apakah nama negara kita menurut syariat Islam ? “. Keputusan Muktamar menyatakan “ Sesungguhnya negara kita Indonesia dinamakan negara Islam karena telah pernah dikuasai sepenuhnya oleh orang Islam. Walaupun pernah direbut oleh kaum penjajah kafir. Namun nama negara Islam tetap selamanya “ Argumen fiqihnya diambil dari kitab Bughyatul Mustarsyidin pada bab Hudnah wal ada pertentangan prinsip antara Islam dan Pancasila. Sebagaimana pernyataan KH Sahal Mahfudz, bahwa mengimplementasikan syarat Islam tidak diperlukan formalisasi negara Islam. Islam bisa berkembang dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Maka ada pepatah indah dari KH Muchid Muzadi, bahwa menjadi NU menjadi Indonesis. Sebelumnya pada jaman Jepang, Wahid Hasyim pernah meminta Hatta untuk memimpin NU. Ini barangkali kepercayaan NU terhadap golongan nasionalis untuk memimpin organisasi agama. Hanya permintaan itu ditolak seperti menjadikan Indonesia tidak murni negara sekuler tapi juga tidak negara Islam. Dalam negara Pancasila yang didukung NU. Semua warga berhak menjalankan agamanya dan beridbadah sesuai agama dan kepercayaannya. Salah satu pengakuan atas kontribusi NU dalam perjuangan kemerdekaan, dikemukakan Sukarno dalam pidatonya pada penutupan Muktamar NU di Solo tahun 1962. Pidato yang berjudul “ Saya Cinta sekali pada NU “ menegaskan kontribusi nasionalisme dan sosialisme di Indonesia. Sukarno bahkan secara spesisik menerima nasehat politik dari KH Wahab Hasbullah bertalian dengan strategi melawan pendudukan Belanda di Irian Barat. Strategi politik yang dicetuskan Kiai Wahab disebut “ Cancut Tali Wondo “.Kiai Wahab memang salah satu pendukung Sukarno yang gigih. Ia memang sudah mengagumi Sukarno sejak pertemuan di rumah HOS Cokroaminoto ketika mereka masih sama sama muda. Ia pernah mengatakan dalam pidatonya bahwa, Soekarno tanpa NO Nahdlatoel Oelama akan menjadi susah menjalankan program politiknya. Demikian juga Bung Karno tanpa NO Nahdlatoel Oelama akan mudah didongkel sering mengartikan NU bersikap oportunis, ketika Sukarno berkuasa. Ini dianggap sebagai balas budi ketika Sukarno memberikan dukungan atas ijtihad politik Kiai NU yang ingin lepas dari Masyumi dan memiliki partai politik sendiri. Padahal NU mengikuti Sukarno karena cita citanya dan ideologinya sama. Kenyataan NU tetap kritis terhadap kebijakannya, termasuk menjadi organisasi pertama yang meminta membubarkan PKI setelah tragedi 30 menganut paham ahlussunah waljamaah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah tawasuth antara ekstrim aqli rasionalis dengan ekstrem naqli skripturalis . Karena sumber pemikiran NU tidak hanya al Qur’an dan sunah tetapi juga mengedepankan kemampuan akal dengan realitas empiric. Cara berpikir semacam itu dirujuk dengan pemikir terdahulu seperti Abu Hassan Al-Asya’ri dan Abu Manur Al- Maturadi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fiqh lebih cenderung mengikuti mazhab Imam Syafi’I dan mengakui tiga mazhab lainnya. Hanafi, Maliki dan Hanbali.. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al- Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi yang mengintegrasikan antara tasawuf dan hubungan NU dengan Sukarno terjadi setelah NU mendapat kursi wakil perdana Menteri, yakni Zainul Arifin dalam kabinet PM Ali Sastroamijoyo dari PNI. Kemudian akhir 1953, dalam konperensi para ulama di Cipanas. Pertemuan yang disebut Muktamar Alim Ulama se- Indonesia, memutuskan memberi gelar kepada Sukarno sebagai Waliyul Amri Dharuri Bis Syaukati. Kalau diterjemahkan, “ pemerintah yang sekarang ini berkuasa dan harus dipatuhi berdasarkan Surah 4 ayat 59 .Ulil amr adalah orang orang yang melaksanakan kekuasaan atau tanggung jawab atay keputusan atau penyelesaian urusan. Kekuasaan mutlak ada pada Allah SWT. Maka diharapkan pemerintahan biasa akan melakukan kebenaran, berlaku sebagai imam yang benar dan kita harus mematuhi kekuasaan itu. Ini artinya bahwa pemerintahan yang dipimpin Sukarno adalah sah menurut hukum Islam, sekaligus berhak mengangkat para pejabat yang berwenang untuk menangani urusan urusan yang menyangkut urusan keputusan itu ditolak oleh beberapa ulama di luar NU, tapi memberikan legitimasi terhadap pemerintah Sukarno untuk menumpas pemberontakan DI/TII. Keputusan makin diperlukan mengingat Masyumi tidak jelas, bahkan cenderung bersimpati kepada pemberontakan. Pembelaan KH Wahab Hasbullah, didasarkan bahwa beliau – Sukarno – bersembahyang dan perkawinannya secara Islam. Begitu juga beliau disumpah sebagai Presiden, secara Wahid pernah menulis dalam bahwa pengukuhan Sukarno sebagai Waliyal Amri Dharuri Bis Syaukati merupakan keputusan berdasarkan hukum fiqih. Diakui Presiden tidak dipilih oleh ulama yang kompeten untuk itu ahlul halli wal aqdi sehingga tidak sepenuhnya memiliki keabsahan di hukum fiqih. Namun kekuasaannya harus tetap efktif, karena ia berkuasa penuh. Karena pemerintah menjalankan kepentingan umat Islam, melalui wewenang yang ada pada Menteri Agama, maka ulama harus memberikan penegasan tentang keabsahan pimpinan negara pada saat adalah organisasi pertama yang menerima Pancasila. Lebih tepat disebut paling mudah menerima Pancasila. Hal ini didasarkan pada kaidah seperti “ apa yang tidak bisa diraih semuanya, jangan ditinggal semuanya “ ma la yudraku kulluh, la yutraku kulluh atau kaidah “ ketika kita dihadapkan ada sebuah dilemma, pilihlah salah satunya dengan mempertimbangkan yang paling kecil dampak negatifnya “ Ini memungkinkan NU dengan entengnya memberi solusi atas kebuntuan yang dihadapi terutama dalam desakan pemerintah orba untuk menerima asas tunggal Pancasila ditawarkan sebagai ideologi negara dan NKRI adalah final, justru tidak diributkan oleh kalangan NU, karena konsep Indonesia yang majemuk sudah inheren dalam tubuh NU. Untuk itu buat apa berdebat terhadap sesuatu yang dimiliki NU. Sejarah NU sama dengan sejarah Sukarno dalam mencintai Republik ini. Bedanya oleh NU selalu dikaitkan dengan kewajiban menjalankan tugas keagamaan. NU menyadari sepenuhnya bahwa pemerintahan Republik Indonesia hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia termasuk NU. Sehingga umat Islam tidak asing secara keagamaan dengan semangat perjuangan dan Sukarno sama sama bahu membahu dalam membangun rumah Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa robbun ghafur, tempat dimana jamaah nahdliyin tinggal bersama sama dengan saudara sebangsa yang lain. Sesungguhnya ini bukan sekadar tanggung jawab konstitusional NU, melainkan jelas kewajiban yang melekat. Jika nasionalisme dijadikan landasan berpijak, maka antara Sukarno dan NU hendaknya diucapkan dalam satu denyut jantung. Selanjutnya tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan bangsa dan negara tetap berdiri sebagaimana yang dicita citakan sejarah perjalanan bangsa, NU selalu meletakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan NU sendiri untuk memperjuangkan islam sebagai dasar negara. Kenyataan sejarah ini NU hingga sekarang tetap istiqomah mempertahankan 4 pilar bangsa. Sebagaimana yang disebut oleh Ketua Umumnya KH Said Agil Siradz , bahwa PBNU itu singkatan dari Pancasila, Bhineka, NKRI dan UUD 1945. ÒC¸Ô KcÖ SAØ ZNÚ aûÜ iÒÞ qoà yjâ [ä ˆäæ Œè ˜ ê ŸŠì ¦>î ­ ð ´5ò »Tô à ¾Z > Åþ @ ͸ B ÔÝ D Ü F ãü H ë! J òŸ L úl N ü P : R ƒ T V Q X &õ Z .š \ 4Á ^ :m ` @Š b F d Mz f U¤ h ]ì j eg l m n t1 p {Á r ‚í t Љ v ’( x š z ¡ | ¨» ~ °ë € ¸5 ‚ ¿ÿ „ ÈQ † ÐL ˆ Ø Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan KDT Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejarah Indonesia/ Kementerian Pendidikan dan Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. viii, 232 hlm. ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA Kelas XII ISBN 978-602-282-107-6 jilid lengkap 1. Indonesia-Sejarah-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nama Soekarno lahir di Peneleh, Surabaya, Jawa Timur dengan nama Kusno (Koesno) yang diberikan oleh orangtuanya. Akan tetapi, karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno"
Entri yang Diunggulkan Cerita Syekh Kholil Bangkalan Madura dan Ketiga Santrinya Syaichona Kholil dan Ketiga santrinya Al-Kisah , Mbah Kholil Bangkalan Madura memanggil tiga santrinya, Mbah Manab kelak menjadi pendiri Lirboyo dan dua orang santri lainnya. "Anu Cung, tolong sampean carikan air susu di laut." Saling pandang sejenak, ketiganya menjawab kompak, "Enggih, Kiai..." Setelah pamitan mereka langsung berangkat. Dengan bekal keyakinan bahwa dawuh guru walaupun kelihatan mustahil tetap harus dilaksanakan. Selama tiga hari tiga malam mencari di lautan, ternyata hasilnya nihil. Di tengah keputusasaan ketiganya bermusyawarah. "Bagaimana ini?" "Lha iya, kalau kita jawab tidak ada berarti kan sama saja mengatakan guru kita tidak tahu, bodoh?" "Seperti beli rokok di toko bangunan," jawab lainnya. "Wah gini saja, bagaimana kalau kita jawab 'Kami belum menemukan, Kiai,'" kata yang ketiga. Yang akhirnya jawaban ini disetujui dua orang temannya. Lalu ketiganya sowan kembali ke Mbah Kholi Silsilah Aang Nuh Gentur dan Sejarah Singkat Islam Training Pada kesempatan ini akan membahas sejarah singkat dari Saikhuna Syekh Aang Nuh Gentur Cianjur. Dibehas juga silsilah beliau hingga Syekh Abd Muhyi Pamijahan Tasikmalaya, dan juga mutiara kata hikmah beliau. Kami dapatkan sumbernya dari teman di facebook yang mengshare informai yang sangat jarang ini, semoga bermanfaat bagi anda sekalian. Foto Aang Nuh Gentur Cianjur Mutiara Hikmah Syeikh Aang Nuh Gentur Cianjur berkata "Ceramah tèh euy, Ulah ngan sakadar bisa TARIK SORA nepika NGAHIUNG kana puhu ceuli. Tapi kudu bisa TARIK RASA nepika NGAHIANG kana yahu tajali." Artinya Ceramah itu jangan hanya bisa teriak sampai berdengung telinga orang yg mendengarnya, tetapi harus bisa sampai tembus kedalam kalbu,mengajak orang untuk mengenal Allah tajali HU marifat inilah Riwayat Waliyullah dari Cianjur, bernama lengkapSyeikh Abdul Haq Nuh Gentur. Beliau turunan ke 34 dari Rasulullah SAW, Tahun 1990 beliau wafat pulang ke rahmatullah, Silsilah Aang Nuh bin Syekh Ahmad Syatibi Gentur bin Syekh Muhammad Said bin Syekh Abdul Qodir Cihaneut ciawi tasikmalaya bin Syekh Nur Hajid bin Syekh Nur Katim bin Sembah Dalem Bojong bin Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan ...terus sampai ke Rasulullah SAW. Penggalan Cerita dan Sejarah Suatu ketika dahulu tahun 1978 kakeku mengawal Pangersa Syeikh Aang Nuh ziarah ke kakeknya yaitu ke Makam Syeikh Abdul Qadir Cihaneut , ciawi Tasikmalaya. Ada keajabian yaitu kakeku melihat Syeikh Aang Nuh sholat tahajud dia atas air yaitu di mata air cihaneut, Air yang dipijak Syeikh Aang Nuh seperti sejadah yg menahan tubuh syeikh Aang Nuh.... Hikmah yang bisa kita ambil dari beliau saya kutif dalam sebuah qaul ulama Syeikh Abu Qasim Juned Al-Bagdadi ra berkata "Barang siapa membuat tarekh sejarah Biografi seorang kekasih Allah maka sama dg menghidupkan kekuatan marifatnya Wali tersebut dihati kita. Dan barang siapa ziarah kepada seorang Waliyullah maka sama dengan mencintai Allah dan Rasulullah SAW" Barakallahu Fiikum Aamiin Popular posts from this blog Sejarah Dan Karomah MAMA AANG NUH GENTUR CIANJOER Sejarah & Karomah MAMA AANG NUH GENTUR CIANJOER ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﻦْ ﻭَﺭَّﺥَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﻓَﻜَﺄَ ﻧَّﻤَﺎ ﺍَﺣْﻴَﺎﻩُ ﻭَﻣَﻦْ ﺯَﺍﺭَ ﻋَﺎﻟِﻤًﺎ ﻓَﻜَﺄَ ﻧَّﻤَﺎ ﺯَﺍﺭَﻧِﻰ ﻭَﻣَﻦْ ﺯَﺍﺭَﻧِﻰ ﺑَﻌْﺪَ ﻭَﻓَﺎﺗِﻰ ﻭَﺟَﺒَﺖْ ﻟَﻪُ ﺷَﻔَﺎﻋَﺘِﻰ . ﺭﻭﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺗﺮﻣﺬﻯ “Barang siapa membuat tarekh Biografi seorang muslim, maka sama dengan menghidupkannya. Dan barang siapa ziarah kepada seorang Alim, maka sama dengan ziarah kepadaku Nabi SAW. Dan barang siapa berziarah kepadaku setelah aku wafat, maka wajib baginya mendapat syafatku di Hari Qiyamat. HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Mama Aang Nuh Gentur - cianjur adalah salah satu sosok ulama tanah pasundan yang al-alim al-alamah jumeneng dina pertengahan kurun ka tilu 14 H Teu ka uningakeun taun kelahirannana. tapi anu jelas anjeuna masih keturunan wali agung syehAbdul muhyi pamijahan. Ari nasabna nyaeta Silsilah dari Ibu 1. Nabi Muhammad Saw 2. Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro’ Cerita Syekh Kholil Bangkalan Madura dan Ketiga Santrinya Syaichona Kholil dan Ketiga santrinya Al-Kisah , Mbah Kholil Bangkalan Madura memanggil tiga santrinya, Mbah Manab kelak menjadi pendiri Lirboyo dan dua orang santri lainnya. "Anu Cung, tolong sampean carikan air susu di laut." Saling pandang sejenak, ketiganya menjawab kompak, "Enggih, Kiai..." Setelah pamitan mereka langsung berangkat. Dengan bekal keyakinan bahwa dawuh guru walaupun kelihatan mustahil tetap harus dilaksanakan. Selama tiga hari tiga malam mencari di lautan, ternyata hasilnya nihil. Di tengah keputusasaan ketiganya bermusyawarah. "Bagaimana ini?" "Lha iya, kalau kita jawab tidak ada berarti kan sama saja mengatakan guru kita tidak tahu, bodoh?" "Seperti beli rokok di toko bangunan," jawab lainnya. "Wah gini saja, bagaimana kalau kita jawab 'Kami belum menemukan, Kiai,'" kata yang ketiga. Yang akhirnya jawaban ini disetujui dua orang temannya. Lalu ketiganya sowan kembali ke Mbah Kholi eelq6.
  • o0300wsm0v.pages.dev/63
  • o0300wsm0v.pages.dev/270
  • o0300wsm0v.pages.dev/197
  • o0300wsm0v.pages.dev/136
  • o0300wsm0v.pages.dev/138
  • o0300wsm0v.pages.dev/356
  • o0300wsm0v.pages.dev/399
  • o0300wsm0v.pages.dev/60
  • o0300wsm0v.pages.dev/33
  • aang nuh dan soekarno