ContohTeks Ulasan Novel 'Habibie Dan Ainun' Kisah perjalan mereka dari awal hingga maut memutus kebersamaan mereka tertuang dalam buku Habibie dan Ainun. b. Tafsiran. Awal kisahnya dimulai saat Habibie bertemu dengan Ainun pada malam lebaran, mereka berdua dipertemukan di rumah Ainun. Posisi Habibie saat itu sedang cuti selama 3 bulan
Film Habibie & Ainun adalah film garapan MD Pictures yang mengisahkan tentang alur cerita Habibie dan Ainun, cinta sejati sehidup semati. Kisah hidup Presiden RI ke-3 ini dan istri setianya pasti membuat kamu terharu. Mau tahu sinopsis film Habibie dan Ainun? Baca selengkapnya berikut ini, ya! Baca juga 12 Fakta Film Habibie dan Ainun 1-3 yang Tak Disangka-Sangka Film Habibie dan Ainun Film Habibie Ainun diproduksi oleh MD Pictures, salah satu PH terbesar di Indonesia dan terdiri dari tiga sekuel, yaitu Habibie & Ainun, Rudy Habibie, Ainun & Habibie 3. Tema film Habibie dan Ainun adalah drama biopik. Cerita singkat Habibie dan Ainun yaitu tentang hidup B. J. Habibie, Presiden RI ke-3 dan istrinya, Hasri Ainun Bersari. Film Habibie dan Ainun Menceritakan tentang Apa? Inilah sinopsis Habibie dan Ainun dari film yang pertama hingga ketiga. Baca juga 7 Alur Cerita Habibie Ainun, Berujung Cinta Sehidup Semati Sinopsis Film Habibie & Ainun 1 Film yang pertama ini tayang pada 20 Desember, 2012 dengan disutradarai oleh Faozan Rizal. Pemeran Habibie & Ainun juga merupakan aktor papan atas seperti Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, dan lainnya. Sinopsis Habibie Ainun yang pertama bermula dari Rudy Habibie Bacharuddin Jusuf Habibie yang merupakan seorang ahli pesawat terbang dengan mimpi besar. Habibie ingin membuat pesawat terbang untuk Indonesia demi menyatukan bangsa. Di sisi lain, Ainun adalah seorang dokter muda yang cerdas. Habibie dan Ainun “dijodohkan” oleh guru ilmu pasti mereka. Tapi, Habibie tidak pernah punya ketertarikan terhadap Ainun sejak SMP. Bahkan, Habibie sempat menjuluki Ainun “gula jawa.” Setelah mereka berdua lulus sekolah, Habibie melanjutkan studi ke Institut Teknologi Bandung, lalu tak sampai setahun, Habibie kuliah di Jerman. Baru, 8 tahun setelahnya, Habibie bertemu lagi dengan Ainun di teras rumah Ainun. Mereka pun semakin dekat dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Ainun mengikuti jejak suaminya ke Jerman untuk menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita besar; yaitu membuat pesawat terbang untuk Indonesia. Kisah cinta mereka berdua benar-benar terlihat di film Habibie & Ainun ini. Dari awal kenal hingga jadi pasangan suami istri yang cintanya abadi. Namun, Ainun sakit keras dan wafat pada 24 Maret, 2010. Sinopsis Film Rudy Habibie Rudy Habibie adalah sekuel kedua yang tayang pada 30 Juni, 2016 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film kedua ini merupakan adaptasi dari buku Rudy Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer. Lokasi syuting yang menjadi lokasi utama dari film ini yaitu Yogyakarta, Jakarta, Görlitz dan Aachen Jerman. Film Rudy Habibie lebih menceritakan tentang kisah hidup B. J. Habibie sewaktu muda ketika menetap di Parepare dan Makassar, pergi ke kampung halaman di Gorontalo, di Bandung, dan kuliah di Jerman. Rudy Habibie bertemu dengan seorang gadis Polandia bernama Ilona Ianovska. Ilona merupakan cinta pertama Habibie semasa kuliah di Jerman, jauh sebelum Habibie bertemu dengan Ainun di Indonesia. Tak hanya Ilona, Habibie terjebak dalam cinta segitiga dengan kehadiran gadis ningrat asal Solo bernama Ayu. Namun, Habibie tidak bisa meninggalkan panggilan bangsa Indonesia yang baru saja merdeka dan sedang membutuhkan sosok muda jenius dan bercita-cita tinggi seperti Habibie. Sinopsis Film Habibie & Ainun 3 Sekual ketiga ini kebalikan dari sekuel kedua; film ini mengisahkan Ainun sewaktu masih muda yang kembali disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan tayang pada 19 Desember, 2019. Sinopsis film Habibie & Ainun 3 berawal dari in memoriam of B. J. Habibie yang meninggal pada 11 September, 2019, dipersembahkan oleh sang produser, Manoj Punjabi. Selanjutnya, pada tahun 2011, sepulang Habibie dari makam Ainun untuk mengenang setahun istrinya, Habibie menceritakan kisah “Eyang Putri” alias Hasri Ainun Besari kepada cucu-cucunya. Di sinilah alur film dimulai. Semasa sekolah, Habibie pernah meledek Ainun berkulit gelap dan hitam dengan sebutan “gula jawa.” Habibie pun mengaku tidak pernah tertarik kepada Ainun karena Habibie ingin fokus belajar. Setelah lulus, Ainun mendaftar fakultas kedokteran di Universitas Indonesia. Awalnya, Ainun tak kunjung mendapatkan surat dari UI, tapi lama kelamaan Ainun sadar bahwa surat UI berada di tangan abangnya. Padahal, Ainun diterima di UI kala itu. Malam harinya, Ainun pergi ke pesta dan bertemu dengan Habibie. Habibie mengatakan bahwa dirinya telah lulus dari RWTH Aachen, Jerman. Scene berganti menjadi tahun 1944 di Sadeng, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, mengisahkan keluarga Ainun yang pernah mengungsi karena masa penjajahan Jepang. Setelah berhasil bertahan dari kedudukan Jepang, Ainun dan ibunya menempati rumah yang lebih layak dan besar. Scene berlanjut ketika Ainun sudah masuk ke Universitas Indonesia dan mengikuti ospek fakultas. Ainun mendapat perlakuan yang kasar dari kayak kelasnya, Agus dan temannya. Di sisi lain, Ainun memang gadis yang cerdas. Hal ini terbukti dari kuliah Ainun yang selalu lancar, bahkan Ainun dikagumi oleh banyak orang, salah satunya adalah Ahmad yang berasal dari fakultas Hukum. Ahmad sudah menaruh hati kepada Ainun sejak kuliah, sehingga ketika mereka sudah lebih dekat, Ahmad melamar Ainun. Namun, kejadian buruk menimpa Ainun. Hal ini terjadi ketika Ainun sedang ke pasar malam bersama Ahmad dan Ainun langsung memberikan pertolongan kepada seorang anak yang terlempar dari ledakan sebuah permainan. Alhasil, ibu dari anak yang tak bisa terselamatkan itu pun menganggap Ainun sebagai pembunuh. Keesokan hari, Ainun pulang ke Bandung, sedangkan Ahmad pergi ke luar negeri. Singkat cerita, Ainun pun sudah lulus dari kuliah sebagai lulusan terbaik. Ainun memberikan pidato tentang emansipasi wanita. Kemudian, Habibie, sudah selesai dengan studinya di Jerman, kembali ke Indonesia, bertemu Ainun, dan jatuh cinta. Dari situlah kisah cinta mereka berlanjut. Film Habibie & Ainun 3 ditutup dengan kutipan Habibie dari wawancara Habibie bersama Najwa Shihab. Kesimpulan film Habibie dan Ainun dari sekuel pertama hingga ketiga yaitu bahwa kisah cinta dan perjalanan hidup mereka pun ada sepak terjangnya, tapi tetap sejati hingga ajal menjemput. Belum nonton ketiga film Habibie & Ainun? Wajib streaming sekarang juga di Disney+ Hotstar!
Filmyang bergenre drama romantis ini diangkat dari buku yang ditulis oleh Habibie sendiri yang berjudul Habibie dan Ainun. Proses film baru indonesia ini melibatkan aktor dan aktris berbakat Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari yang berperan sebagai Habibie dan Ainun dalam arahan sutradara Fauzan Rizal.
- Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie dan Hasri Ainun Besari adalah dua siswa yang termasuk cemerlang di kelasnya masing-masing saat SMA. Kebetulan guru pelajaran ilmu pasti mereka sama. Melalui candaan Gouw Keh Hong, si guru ilmu pasti, Habibie dan Ainun “dijodohkan”.“Ini menarik kalau Hasri jadi dengan Habibie. Jika mereka jadi suami istri, anaknya bisa pintar-pintar,” kelakar Guru Gouw di kelas seperti diingat Habibie dalam Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-orang Terdekat 2012 1-3 yang disusun A. Makmur Makka. Siapa sangka candaan sang guru ternyata menjadi ternyata hingga mereka lulus dan Habibie melanjutkan study ke Jerman keduanya tak pernah benar-benar dekat. Rudy sapaan akrab Habibie saat muda awalnya memang tak pernah punya perasaan apapun pada Ainun, namun sang ibu lah yang menginginkan keduanya kala itu masih enggan dan kurang tertarik dengan urusan percintaan, ia lebih tertarik untuk segera menyelesaikan study doktoral sambil bekerja di Institut Konstruksi Ringan Tumbuh di Teras Rumah AinunNamun ternyata semua berubah, saat itu Rudy diantar Fanny, adiknya untuk bertamu ke rumah Ainun di Ranggamalela. Pertama kali bertemu muka dengan Ainun yang telah beranjak dewasa, seperti dituturkan Gina S. Noer, Rudy yang dulu pernah ia perolok dengan julukan “gula jawa”, karena menurutnya jelek, kini dibilangnya “gula pasir” karena kejelitaannya, dicatat Gina S. Noer dalam Rudy Kisah Masa Muda Sang Visioner 2016 238.Semangat Rudy kian menyala ketika keduanya bercakap di teras rumah Ainun. Saat makan malam bersama keluarga Besari, Rudy sempat bercerita tentang upaya mahasiswa Indonesia di Jerman untuk melakukan perubahan di tanah air. Lalu Ainun bertanya, “Apa yang sudah kalian kerjakan untuk menciptakan perubahan itu?”Rudy kembali terkejut, baginya seumur hidup, belum pernah ada perempuan yang bertanya semacam itu kepadanya. Tak disangka, gadis itu punya perhatian pula pada peran mahasiswa bagi tanah Rudy pernah berpesan agar saat mencari pendamping harus mampu mengimbanginya. Barangkali memang Ainun lah pendamping itu. Dari obrolan di teras rumah Ainun itulah rasa saling suka tumbuh di antara merasa Ainun adalah kawan bicara yang mampu mengimbanginya. Ainun selalu menunjukkan antusiasme dengan intensitas yang sama saat mengobrol dengan Rudy.“Saya ingin membangun bangsa ini supaya kualitas hidupnya meningkat, bukan hanya pangan dan rumah, melainkan pendidikan. Rakyat bisa punya wawasan. Saya mau menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Rudy tentang cita-citanya kala mengajak Ainun jalan-jalan.“Saya mau menyehatkan rakyat sebab hanya orang sehat yang bisa bekerja di tempat kamu. Saya sehatkan SDM biar bisa kamu pakai,” balas Ainun hlm. 240.Baca juga Habibie & Ainun 3 Nostalgia Masa Muda Versi Jefri-Maudy Ayunda Habibie dan Riwayat Penyakit yang Pernah Dideritanya Menikah dan Melanjutkan Hidup di JermanHubungan keduanya makin dekat dan cinta membawa mereka menikah pada 12 Mei 1962 di Bandung. Sebulan kemudian, mereka terbang ke Jerman. Tiga tahun pertama pernikahan, Rudy fokus sebagai pencari nafkah dan membangun karier. Sedangkan Ainun mengurus rumah pernah menulis surat kepada A. Makmur Makka untuk keperluan publikasi buku Kesan dan Kenangan Setengah Abad Habibie 1986. Versi lengkap surat ditampilkan pada Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-Orang Terdekat 2012. Di antara semua kejadian yang ia lalui puluhan tahun bersama Habibie, Ainun memilih untuk menulis tahun-tahun pertama pernikahan setengah tahun pertama berumah tangga adalah waktu yang sangat menantang bagi Ainun. Ainun sempat didera kesepian di negeri orang dan itu sungguh bukan hal mudah. Ia tidak punya teman bicara. Habibie kerja sampai larut malam agar bisa lancar mendapat promosi pekerjaan.“Penghasilan kami pas-pasan. Suami harus mencuri waktu bekerja sebagai ahli konstruksi pada pabrik kereta api. Ia pulang jam 11 malam dan lanjut menulis disertasi. Dua sampai tiga kali seminggu ia berjalan kaki sejauh 15 km ke tempat kerja. Sepatunya berlubang dan hanya ditambal ketika musim dingin. Ketika hamil anak pertama, saya belajar menjahit untuk menghemat biaya. Lama-lama jahitan saya tidak jelek. Saya bisa memperbaiki yang rusak, membuat pakaian bayi, dan menjahit pakaian dalam persiapan musim dingin. Prioritas kami sebelum Ilham lahir ialah membeli mesin jahit. Tidak ada uang kecuali untuk membeli mesin jahit,” tulis berkata harus melakukan segala sesuatu sendiri agar sang suami bisa memusatkan perhatian pada tugasnya. “Hidup berat, tetapi manis.” Kebahagiaan Ainun tiba di malam hari saat ia dan Habibie bisa menjalani aktivitas masing-masing di ruangan yang itu ialah satu dari sedikit perkataan Ainun tentang kehidupan personal Ainun yang dimuat di media massa. Makmur berkata, Ainun bukan orang yang nyaman diwawancara tentang topik selain aktivitas organisasi yang didirikannya, semisal Orbit, lembaga penyedia beasiswa bagi murid-murid kurang setelah anak-anak mereka cukup besar untuk bisa dititipkan kepada pengasuh, Ainun baru bisa ikut membantu ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai dokter anak di sebuah rumah sakit di pekerjaan itu, Ainun dapat mandiri dengan gaji yang hampir menyamai Rudy. “Saya bisa membantu suami membeli tanah dan rumah di Kakerbeck,” ungkap Ainun dalam memoarnya yang bertajuk “Tahun-tahun Pertama”, yang terhimpun dalam Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-orang Terdekat hlm. 130.Tapi dua tahun setelahnya Ainun justru memutuskan untuk berhenti bekerja. Keputusan itu ia ambil saat Thareq, anak bungsunya, sakit keras. Kala itu ada gejolak dalam dirinya, ia merasa bisa mengurus anak orang lain tapi lalai dalam mengurus anaknya Badai Menghantam HabibieKekuatan cinta antara Habibie dan Ainun memang tak perlu diragukan, keduanya bisa saling mendukung dan melalui masa sulit bersama. Bahkan saat Ainun di vonis dokter menderita kanker ovarium kala itu Hasri Ainun Besari menjalani pemeriksaan MRI dokter menyatakan Ainun menderita kanker ovarium stadium lanjut. Mendengar hal itu Habibie lantas menelepon Duta Besar Jerman di meminta agar dibuatkan visa untuk berkunjung ke Jerman dalam beberapa jam ke depan. “Harus jadi hari ini juga. Saya harus berangkat ke Jerman,” katanya mengulang perkataan kepada sang duta besar. Ia mengucap lagi kalimat tersebut saat menjadi bintang tamu acara bincang santai Rosi di Kompas duta besar kebingungan. Habibie tetap memaksa. Ainun sakit keras dan Habibie baru saja mengetahui hal itu. Usai MRI, Ainun yang telah sadar mencoba menenangkan dengan berkata pada suaminya bahwa tidak ada hal yang perlu Habibie menjawab dengan perkataan “ovarium stadium 3-4,” mendengar itu Ainun hanya terdiam, ia sudah tidak bisa lagi menyembunyikan kondisi kesehatannya.“Saya tidak mau mati di luar negeri,” kata Ainun kepada Habibie. Ainun bersedia pergi bila sang suami berjanji akan membawa dirinya kembali ke Jakarta pada Desember 2010 agar bisa menghadiri rapat Bank Mata, organisasi yang bergerak di bidang donor mata bagi para tunanetra. Ainun aktif di sana. Ia yang membuat lembaga ciptaan Tien Soeharto itu kembali berfungsi. Habibie siap memegang komitmen janji itu urung ditepatinya, Ainun wafat pada 24 Maret 2010 di Jerman setelah menjalani sembilan kali sakit tak sedikitpun Habibie meninggalkan Ainun, begitu pula saat Ainun meninggal. Ini menjadi hantaman badai besar bagi kehidupan Habibie. Setiap hari selama 100 hari pertama, Habibie ziarah ke makam sang isteri. Setiap malam ia tidur ditemani anak dan cucu. Bahkan setelahnya selama seminggu sekali ia tetap berkunjung ke makam isterinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk mengganti bunga yang mulai layu di atas makam ditinggal istri membuat Habibie menderita penyakit psikosomatis. Dokter berkata, bila Habibie tidak melakukan apapun untuk tubuhnya, ia bisa menyusul Ainun dalam waktu tiga bulan.“Bapak kehilangan orang yang bisa melindunginya. Ibu punya insting tajam. Dia bisa membisikkan Bapak, menjauhkannya dari hal-hal jahat yang muncul di sekitarnya. Pasangan ini bisa memberi nilai untuk satu sama lain. Pernikahan ialah kerja keras dan tidak semua berakhir baik. Ibu dan Bapak ialah dua orang cerdas dan dewasa sehingga mereka bisa melalui ini,” kata Gina S. Noer, penulis skenario film Habibie & memilih bangkit dan berupaya menyembuhkan diri dengan menulis kisahnya bersama Ainun. Buku berjudul Habibie & Ainun terbit pada November melalui perjuangan panjang bertahan tanpa ada sang isteri yang mendampinginya, Rabu 11 September 2019 pukul Habibie menghembuskan nafas terakhir, menyusul Ainun di keabadian. - Gaya Hidup Penulis Nur Hidayah PerwitasariEditor Yantina Debora
SinopsisHabibie & Ainun Rudy Habibie adalah seorang yang jenius, ia ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Semantara Ainun adalah seorang wanita muda yang cerdas dengan jalur karir terbuka lebar untuknya sebagai seorang dokter.
DubesKanada menilai Habibie sosok yang bijaksana dan cerdas. Dubes Kanada menilai Habibie sosok yang bijaksana dan cerdas. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Saturday, 8 Muharram 1444 / 06 August 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Kabar Ramadhan; Puasa Nabi; Tips Puasa; Kuliner
kejujurandan optimisme dlam buku Habibie dan Ainun dan relevansi terhaap kompetensi kepribadian guru PAI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian ini mengambil latar buku Habibie dan Ainun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dari berbagai literatur dan rekaman video. Analisis ini dilakukan dengan
SinopsisBacharuddin Jusuf Habibie adalah seorang jenius ahli pesawat terbang yang mempunyai mimpi besar untuk negaranya, Indonesia. generasi milenial; terutama sisi perjuangan Habibie dalam meraih cita dan cintanya. Tidak hanya cinta untuk Ainun, namun cinta untuk tanah airnya, Indonesia. Resensi Buku: Negeri 5 Menara; Recent Comments
SinopsisNamun, cinta bisa datang tanpa persiapan. Seperti saat Dika bertemu dengan Jessica (Eriska Rein), seorang perempuan yang jalan pikirannya sama anehnya dengan Dika. Judul filmnya adalah Habibie dan Ainun. Film yang akan tayang pada bulan Desember 2012 ini diberi judul sesuai dengan buku tulisan mantan Presiden BJ Habibie, 'Habibie
5JQOHiN. o0300wsm0v.pages.dev/320o0300wsm0v.pages.dev/255o0300wsm0v.pages.dev/128o0300wsm0v.pages.dev/9o0300wsm0v.pages.dev/6o0300wsm0v.pages.dev/180o0300wsm0v.pages.dev/272o0300wsm0v.pages.dev/263o0300wsm0v.pages.dev/385
sinopsis buku habibie dan ainun