Untitled Document Terbuat Dari Apakah Kain Wol? Wol atau wool adalah serat tekstil yang diperoleh dari hewan terutama domba dan kambing. Wol memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari bulu atau rambut biasa – elastis dan berkerut. Serat hewan alami ini banyak ditemukan berwarna putih krem, namun banyak juga yang dapat ditemukan berwarna lain seperti hitam, silver, coklat, maupun campuran dari beberapa warna tersebut. Wol telah dihargai sejak Zaman Batu sebagai salah satu alat yang paling efektif dan berharga untuk melindungi manusia dari berbagai cuaca, dan teknologi atau science sampai sekarang belom bisa membuat serat yang bisa menyamakan semua kelebihan yang serat wol miliki. Wol dianggap sebagai hypoallergenic oleh profesi medis. Wol terbuat dari serat protein yang kompleks, dan terdapat lebih dari 20 asam amino. Dan asam amino ini membentuk polimer protein, selain itu wol juga mengandung sejumlah kecil kalsium, lemak, dan sodium. Karakteristik Serat ini juga dikenal elastisitasnya, mampu meregang sekitar 30% saat kering dan 50% saat basah. Dapat di bend sekitar 20,000 kali tanpa rusak atau patah. Menariknya lagi, fiber serat wol tidak mendukung penyebaran api saat terbakar ini disebabkan oleh kandungan nitrogen dan airnya yang tinggi. Ketika serat sintesis lainnya melumer, menjadi lengket dan menempel pada kulit saat terbakar, wol biasanya hanya akan menyala dan hangus tetapi tidak membara terbakar menjadi api. Oleh karena itu bahan ini sering dipakai untuk membuat kain dalam keperluan tentara, pemadam kebakaran dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan resikonya terbakar. Karakteristik lainnya lagi adalah kemampuannya menyerap kelembaban ke dalam inti serat sehingga pemakainya tidak merasa basah. Struktur selular wol yang rumit memungkinkan serat tersebut dapat menyerap uap air tetapi menolak cairan. Bahkan bahan ini mampu menyerap kelembaban hampir sepertiga dari beratnya sendiri. Kegatalan yang disebabkan oleh wol dikaitkan dengan diameter seratnya. Wol yg lebih tipis seperti Merino wol yg murni memberi kenyamanan yg lebih baik. Batas kenyamanan utk serat kain yg dikenakan pada kulit adalah 28 mikron. Sebagian pemakai mengalami ketidaknyamanan jika lebih dari 3 sampai 4% dari serat yg dikenakan lebih dari 28 mikron tebalnya. Cara lain utk menghilangkan faktor gatal yaitu kadang wol diperlakukan dengan bahan kimia atau digabung dengan jenis serat tertentu lainnya. Jumlah kerut dikaitkan dengan kualitas serat wol. Sehelai fiber wol Merino bisa mempunyai 100 kerutan per inci, sedangkan jenis wol yg lebih kasar seperti karakul bisa memiliki hanya satu atau dua saja. Karena seratnya yang berkerut, ketika dikemas erat bersama-sama, maka akan membentuk jutaan kantong kecil udara. Dan struktur ini memungkinkan kain berbahan wol dapat menyerap dan melepaskan kelembaban tanpa mengorbankan efisiensi termalnya. Secara alami wol dikategorikan aman karena tidak menyebabkan alergi dan tidak mendukung pertumbuhan bakteri. Wol juga memiliki tingkat perlindungan UV yang tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari serat sintesis lainnya maupun kapas. Untitled Document Ketika dekomposisi, serat wool melepaskan nutrisi yang bermanfaat ke dalam tanah. Dan dibutuhkan waktu yang tidak lama untk degradasi, sedangkan sebagian besar buatan sintetis sangat lambat untuk proses tersebut. Contact Us Home Cara Membeli Contact Us About Us Sitemap
Seratsutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Jenis kain sutera memiliki daya jual tinggi yang tidak dimiliki serat lain. Serat sutera akan terasa dingin dan dapat menyerap keringat dengan baik jika dijadikan pakaian. Namun, serat sutera dapat berubah warna menjadi kuning jika terlalu banyak terpapar cahaya matahari.Berikut yang tidak termasuk karakteristik serat wol adalah licin menyerap kelembapan terhadap listrik statis JawabanBerikut yang tidak termasuk karakteristik serat wol adalah licin menyerap kelembapan terhadap listrik statis Jawabanb. higroskopisPenjelasanmaaf klo salahBerikutini yang termasuk bahan serat alam 10TerjawabJawaban 1 Aisyah SaharaRockstar Teacher •GURU SMA0© 2020 Pahamify. apa code. Q&A; Top Lists; Q&A; Top Lists; Berikut ini yang termasuk Bahan serat alam yang berasal dari tumbuhan adalah. 1 hours ago. Komentar: 0. Dibaca: 29. Share. Like. Kiat Bagus Yang Berasal dari Berikut ini 75% found this document useful 4 votes9K views6 pagesDescriptionSifat Dan Karakteristik Bahan Serat Kain WolCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 4 votes9K views6 pagesSifat Dan Karakteristik Bahan Serat Kain WolJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. JenisSerat dari Hewan Beserta Contoh dan Manfaatnya. Di bawah ini dijelaskan penggolong macam-macam serat dari hewan. Baca dengan teliti! 1. Serat dari Stapel. Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Home » Ciri Ciri Serat Wol serta Kelebihan dan Kekurangannya Serat wol merupakan salah satu bahan kain dan pakaian yang terbanyak digunakan di dunia saat ini. Bagaimana mengetahui ciri ciri serat wol dan bagaimana mengetahui cara perawatannya? Simak ulasan berikut ini. Serat wol adalah kain yang terbuat atau bersumber dari rambut hewan. Rambut hewan yang dapat dijadikan serat wol tidak hanya rambut domba seperti yang diketahui pada umumnya, namun sebenarnya banyak jenis hewan lain. Ciri-ciri serat wol yang paling familiar dan diandalkan dalam pembuatan pakaian adalah sifatnya yang mampu menangkap kehangatan. Sehingga pakaian yang terbuat dari serat wol biasanya mampu memberikan kehangatan lebih pada pemakainya. Serat wol juga memiliki ciri tahan panas serta tidak menghantarkan panas. Sehingga, serat wol sangat aman digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan api. Saat terbakar, seringkali api cepat mati dan tidak mampu membakar keseluruhan wol. Karakteristik serat wol yang terlihat mata adalah permukaannya tidak mengkilap. Selain itu serat wol juga cukup kuat serta memiliki elastisitas yang cukup tinggi, dan juga breath-able yang menyebabkan pakaian dari serat wol tidak menyebabkan panas saat dipakai. Serat wol biasa digunakan untuk membuat sweater, kaos kaki, celana, baju dalam, topi, sarung tangan, bahkan karpet dan seragam pemadam kebakaran. Utamanya serat wol sangat diandalkan dalam pembuatan baju hangat untuk musim dingin. Kelebihan dan Kekurangan Serat Wol Setelah mengetahui ciri ciri serat wol, penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki serat ini. Hal ini akan menjadi pertimbangan dalam pemilihan bahan baku sebelum membuat pakaian. 1. Kelebihan Serat Wol Seperti yang sudah disebutkan di atas, kain wol memiliki ketahanan terhadap panas serta tidak menghantarkan panas. Namun kain wol juga mampu menangkap panas dari dalam tubuh, sehingga serat wol sangat bagus digunakan sebagai bahan baku pakaian hangat. Pages 1 2
Salahsatu poin utama plastik digunakan sebagai bahan baku utama karena sifat ini. Dikarenakan sifatnya yang mudah dibentuk / dicetak saat pembuatan. 4) Tidak mudah pecah. Plastik adalah bahan baku yang kuat dan tidak mudah pecah seperti kaca. karena sifatnya yang todak mudah pecah itu plastik banyak digunakan untuk peralatan seperti piring danPengertian Serat, Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Salam sahabat pendidikan sekaian dimanapun berada, berikut adalah uraian tentang Pengertian Serat, Jenis dan Karakteristik bahan serat yang dharapkan dapat membantu anda dalam proses belajar mengejar di instansi tempat anda mengabdi dan singkat saja adapun ulasannya adalah sebagai berikut! Pengertian Serat, Jenis dan Karakteristik Bahan Serat A. Pengertian Serat Tahukah kamu apa itu bahan serat? Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 1 sampai dengan 1000. Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan kain, serat memegang peranan penting. Sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan bahan pembuat pakaian dan kebutuhan lain. Pembahasan kita kali ini adalah tentang bahan serat sebagai bahan baku kerajinan tekstil. Bahan serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa bahan serat alam sudah dipergunakan sejak tahun 2640 SM. Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun 1540 SM telah berdiri industri kapas di India. Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat flax yang pertama digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM dan serat wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan. Hingga saat ini telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi. Produksi bahan serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung. Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar. B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Bahan serat alam berasal dari alam. limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organic yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja. 1. Serat dari Tumbuhan Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap tidak susut, permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat yaitu sebagai berikut. a. Serat dari Biji Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya. b. Serat dari Batang Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn. c. Serat dari Daun Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong purun tikus, daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen. d. Serat Berasal dari Buah Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potonganpotongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku. 2. Serat dari Hewan Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan flamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya. a. Serat dari Stapel Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba b. Serat dari Filamen Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang. Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa kapas memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar. Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama. Demikian penjelasan singkat tentang pengertian serat dan karakteristik serat diatas semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan sukses selalu menyertai anda. selamat belajar. Sumber Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KEMENDIKBUD Penulis Suci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Erny Yuliani, dan Indra Samsudin. Penelaah Caecilia Tridjata S, Rozmita Dewi, Kahfiati Kahdar, Suci Rahayu, Latif Sahubawa, Ana, Danik Diani Asadayani, Samsul Hadi, Tutik Nuryati, Cahyana Yuni Asmara, Wahyu Prihatini dan Djoko Adi Widodo. Penyelia Penerbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. OXmA3g.